KAMARULZAMAN TEH - SUMBANGKAN SEUMUR HIDUP DEMI RAKYAT

- kenangan ini ditulis oleh Peng Ting Chou, rakan seperjuangan Kamarulzaman yang sama-sama meringkuk dalam penjara - “Peng, tengok dagu saya, lebat ditumbuhi janggut!” Kamarulzaman melemparkan senyuman yang penuh erti. “Biasa saja, orang lelaki tentu tumbuh janggut!” ujar saya. “Masa kena tangkap, dagu ini belum ada janggut lagi!” “Ini menunjukkan awak sudah tua kan?” ujar saya sambil membuat gaya orang tua bongkok udang. Kami ketawa. “Bapak sudah tua, rambutnya uban saja......”, saya bernyanyi perlahan-lahan. “Pandai sungguh awak bergurau.” “Kalau tak pandai bergurau, hati kita tak akan gembira, orang pun lekas tua.” Dialog ini berlaku pada tahun 1957. Ketika itu beliau baru saja dilepaskan dari penjara. Seksaan penjara yang kejam telah meninggalkan tanda selar yang nyata di raut mukanya. Dagunya semak dengan janggut, rambut di kiri-kanan kening memutih—gejala yang jarang terjumpa di kalangan remaja Melayu yang baru mencecah usia 37 tahun. Beliau tetap berseman